Jumat, 10 Juli 2009

Proses Ber-arsitektur


Arsitektur tidak hanya melulu ruang dan hadir dalam keindahan bentuk, tetapi juga proses. Banyak arsitek ternama menghasilkan karya yang bisa dibilang terlihat biasa saja, tetapi ternyata diberikan apresiasi tinggi, karena prosesnya. Yang terpenting bukanlah B yang berasal dari A, tetapi area diantara A dan B. “Perjalanan” A menjadi B. Mengapa mereka terlihat dengan mudah menemukan metode tersebut? Karena mereka memiliki kepercayaan (belief).

Salah satunya adalah FOA (Foreign Office Architects). FOA percaya bahwa bentuk-bentuk yang dihasilkan memiliki suatu kedekatan atau kekerabatan dengan bentuk yang lain. Seperti sistem klasifikasi kekerabatan pada dunia biologi. Apa yang kemudian mereka sebut dengan PHYLOGENESIS. Kepercayaan tersebut yang menuntun mereka untuk meneliti dan menemukan apa yang mereka yakini.

Pada dasarnya FOA mencoba mencari parameter yang nantinya bisa mereka pakai dalam menentukan hubungan kekerabatan mereka. Meski dalam hal ini saya belum mengerti benar alasan mereka mengemukakan faciality, function, balance, continuity, dan lainnya. Meski banyak pertanyaan disekitar metode ini, seperti apakah bisa dipakai untuk semua bentuk bangunan dan semua arsitek, mengapa beranjak dari hubungan kekerabatan, dan pertanyaan lainnya, namun yang perlu digaris bawahi adalah proses penemuan metode tersebut, Sikap dan mental mereka.

Walaupun mereka menyadari betul metode yang mereka ciptakan akan menuai banyak protes, pertanyaan, dan sikap skeptis dari berbagai pihak, toh mereka tetap menjalaninya. Entah apakah mereka memang memiliki banyak waktu atau memang suatu tanggung jawab yang harus dilakukan, namun saya jadi berpikir bahwa bukankah seharusnya kita bersikap demikian. Mempertahankan dan membuktikan apa yang kita yakini, sehingga nantinya mahakarya tersebut tidak hanya sekedar berlabel “Iya bangunannya bagus.” tetapi juga “ wow ternyata …” ada sesuatu yang bisa dibawa siapa saja kedalam pengetahuan mereka. Hasrat seperti ini sulit ditemukan, tidak hanya di dalam diri saya, studio perkuliahan, hingga arsitek parktisi Indonesia saat ini.

Jadi, arsitektur tidak hanya berbicara hasil akhir, tetapi juga proses.


reference:
kuliah Pengantar Arsitektur 1 (2002)

posting: Sukma hadi,ST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar