Jumat, 10 Juli 2009

Square or circle? Manakah yang efisien....






Sempat disebutkan Jean Nicholas Louis Durand ( 1760-1834), penulis buku “Receuil et parallele des édifices en tout genre, anciens et modernes” yang memuat berbagai gambar bangunan modern dan kuno dan “Precis des lecons d’architecture données à l’ecole polythechnique” tentang metode perancangan dan analisis bangunan yang merupakan temuannya sendiri. Dikatakan bahwa ada yang menafsirkan bahwa Durand menganggap square is the most beautiful because it is very efficient and circle is the second. Tidak jelas, itu efisien dalam segi apa? Segi pembentukan? Keuangan? Daya tampung?

Namun, menurut saya, dari segi pembentukan, justru lingkaran itu lebih efisien daripada persegi. Mengapa? Coba perhatikan, ketika kita hendak menggambar bujur sangkar baik tanpa maupun dengan penggaris, kita harus terputus-putus untuk membuat empat garis. Maksudnya kita harus menarik satu garis dari atas ke bawah, lalu berhenti. Kemudian menorehkan garis lagi dari kiri ke kanan dan berhenti. Selanjutnya, kita menarik garis dari bawah ke atas. Sesudah itu , berhenti lagi. Lalu buat garis lagi dari kanan ke kiri dan selesailah bentuk bujur sangkar itu.

Berbeda dengan lingkaran yang pembuatannya hanya tinggal menggoreskan garis dengan jalan melingkar tanpa terputus-putus baik dengan tangan maupun alat bantu seperti jangkar. Melihat kemudahan ini, mungkin itulah yang menyebabkan banyaknya rumah tradisional yang berbentuk lingkaran, kurva, kubah, atau kerucut. Aku tahu mungkin kurva, kubah, atau kerucut mungkin kurang relevan dengan lingkaran. Tetapi saya mengacu pada bentuk kurva dan kubah karena memiliki kesamaan dengan lingkaran yaitu bentuk yang melengkung dan kemudahan pembuatan. Kerucut, ini diambil karena alas lingkarannya. Bayangkan, ketika kita membuat maket dari kawat, kita tinggal melengkungkan kawat guna mendapatkan kubah atau kurva. Atau mengikat sebuah himpuanan potongan-potongan kawat pada satu ujung saja untuk memperoleh bentuk kerucut. Lain dengan persegi yang memerlukan empat simpul atau bulatan lem tembak di setiap sudutnya atau membengkokkan kawat sebanyak empat kali.

Sebagai contohnya, Yurt, rumah portable kaum penggembara asal Mongol. Karena harus berpindah ke padang rumput lain untuk mendapatkan makanan bagi gembalanya, mereka memerlukan shelter yang praktis dan cepat pembuatan. Dalam ini, bentu tabung dengan atap kerucut diambil karena gampang dibuat. Mereka tinggal menyusun kerangka melingkar itu lalu ditutup dengan kain wol. Pendirian ini memakan waktu 30 menit. Atau bisa juga lihat contoh rumah tradisional Indian Amerika yang berentuk kerucut.



Posting: Sukma hadi,ST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar